Aktivis Malari 74 Tegaskan Rezim Jokowi Penuh Pencitraan, Budek dan Diktator

Salim Hutadjulu (IST)
Salim Hutadjulu (IST)

Rezim Joko Widodo (Jokowi) dalam kebijakannya bukan mensejahterakan rakyat tetapi banyak pencitraan untuk menaikkan popularitas.

“Presiden dan para menterinya sibuk pencitraan dengan blusukan dan bagi-bagi sembako,” kata  Aktivis Malapetaka Limabelas Januari (Malari) 1974 Salim Hutadjulu dalam keterangan kepada suaranasional, Senin (19/9).

Kata mantan tahanan politik Era Presiden Soeharto ini, gaya pencitraan Jokowi justru tidak berhasil menurunkan harga kebutuhan pokok. “Harga-harga Kebutuhan pokok terus naik meroket. Rakyat Hidupnya tambah susah dan menderita,” tegas Salim.

Baca juga:  Polisi Belum Berikan Izin Acara #2019GantiPresiden di Surabaya

Menurut Salim, saat kampanye di Pilpres 2014, Jokowi punya banyak janji dalam mengatasi persoalan rakyat tetapi justru banyak diingkari. “Padahal Janji dan komitmen Jokowi untuk perubahan, perbaikan dan kesejahteraan rakyat ternyata faktanya hanya omong doang,” jelas Salim.

Kata Salim, berbagai masukan dari kalangan mahasiswa, rakyat dan akademisi justru diambaikan oleh penguasa saat ini. “Rezim sekarang ini budek, tuli, buta, keras kepala, sok pinter, sok jago, otoriter dan diktator,” papar Salim.

Selain itu, ia mengkritisi media saat ini jusru menjadi corong penguasa bukan sebagai pengkritik dan pembela bagi rakyat.

Baca juga:  FX Rudy Setuju Jokowi Jadi Ketum PDIP

“Lebih menjijikkan lagi berbagi media seperti televisi, surat kabar menjadi corong penguasa karena didukung para cukong dan taipan,” pungkas Salim.