Hentikan Tunjangan Guru, Jokowi Bikin Rakyat Bodoh dan Sengarakan Pendidik

Demo guru honorer (IST)
Demo guru honorer (IST)

Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) membuat rakyat makin bodoh dengan menghentikan tunjangan guru 2016 dihentikan.

“Kalau tunjangan guru dihentikan artinya Rezim Jokowi bikin rakyat bodoh dan menyengsarakan pendidik,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Rabu (31/8).

Kata Huda, harusnya tunjangan guru tidak dihapuskan karena bisa berdampak pada kinerja pendidik di seluruh Indonesia.
“Walaupun profesi guru itu pahlawan tanpa tanda jasa, tapi negara sebagai penyelenggara pemerintahan harus menghargai profesi yang membuat cerdas rakyat Indonesia,” jelas Huda.

Baca juga:  Beathor: Sejak UU KPK Dilemahkan, Korupsi Menjadi Brutal di Era Jokowi

Menurut Huda, tunjungan guru dihentikan karena proyek ambisius infrastruktur JOkowi. “Proyek ambisius tak ada dana, maka mengambil anggaran lainnya salah satunya tunjangan guru. Belum lagi mengambil dana dari tax amnesty,” papar Huda.

Dana alokasi umum (DAU) hanya ditunda pencairannya oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun, tunjangan profesi guru (TPG) dan dana tambahan penghasilan guru tahun anggaran (TA) 2016 justru dihentikan realisasinya.

Kebijakan penghentian tunjangan bagi guru itu berdasarkan surat dari Kemenkeu RI Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.

Itu tertuang dalam Nomor S-579/PK/2016 perihal Penyampaian Informasi kepada Daerah tentang Penghentian Penyaluran Dana Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan TA 2016.

Baca juga:  Memalukan, Guru SMPK Penabur Kirim Chat Porno ke Siswi