Sebut Intelektual Yusril Lebih Rendah dari Ahok, Hamdi Muluk Pelacur Intelektual

Hamdi Muluk (IST)
Hamdi Muluk (IST)

Survei opinion leader yang melibatkan para pakar dilakukan Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia pimpinan Hamdi Muluk terlihat tendensius dan bisa menjadi pelacur intelektual.

“Sangat tidak masuk akal “expert judment” yang diklaim sebagai “opinian leader” telah menempatkan Yusril pada penilaian intelektualitas terendah dibanding 8 kandidat lainnya. Dan menempatkan Ahok sebagai orang yang paling intelektual,” kata Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) Dr. Syahganda Nainggolan dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (4/8).

Kata Syahganda, kalau Yusril pasti lebih tinggi intelektualnya daripada Ahok, dan mungkin lainnya. Kenapa, pertama, Yusril merupakan professor di universitas nomer satu di Indonesia versi QS, THE, Webmetric dll. Dan dia mencapai gelar akademik tertinggi, sebagai doktor. Juga seorang profesor. Sedangkan Ahok dari kampus biasa biasa saja. Bukan doktor.

“Mungkin ini bukan indikator penting menurut Muluk dkk, namun itu sebuah common sense bahwa tingkat intelektualitas tersebut sangat terkait di mana seseorang menimba ilmu,” papar Syahganda.

Syahganda juga mengatakan, hasil survei yang menempatkan Yusril paling tidak direkomendasikan sebagai calon Gubernur DKI bertentangan dengan hasil survei yang sama pada indikator “Jika hanya Ahok, Yusril dan Safri” di “judment” para ekspert tersebut.

“Pada indikator ini malah Safri yang paling jeblok, 3,8%. Sedang Yusril masih di atas yang abstain, yakni 24,1%,” jelasnya.

Kata Syahganda, masyarakat harus tahu bahwa survei ini merupakan kebohongan ilmiah, dari permainan politik pendukung Jokowi Ahok. Khususnya Profesor Hamdi Muluk.