Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak cuma bengis secara fisik dengan menggusur banyak warga miskin kota, bengis secara tutur kata dengan melontarkan kata-kata kasar, tetapi juga bengis secara intelektual.
Demikian dikatakan peneliti dari Universitas Leiden Belanda, Buni Yani di akun Facebook-nya beberapa waktu lalu.
Kata Buni Yani, Ahok tidak percaya data BPS bahwa angka kemiskinan meningkat selama dia jadi gubernur meskipun data ini didapatkan melalui pekerjaan saintifik yang ada metodologi ilmiahnya.
“Dan celakanya kebengisan ini menular ke para pendukungnya yang buta dan fanatik. Mereka tidak percaya semua keburukan yang melekat dalam diri Ahok meskipun data sudah tersebar,” ungkap Buni Yani.
Kata Buni Yani penolakan RT/RW terhadap gubernur bengis dipolitisir seolah-olah ketua RT/RW ini yang bermasalah. “Kebengisan itu menular ke mana-mana rupanya,” pungkasnya.
