Rusun Rawa Bebek yang diperuntukkan bagi korban gusuran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta tidak seindah yang diungkapkan mantan Bupati Belitung Timur itu.
Seorang warga bernama Zeng Wei Jian melalui akun Facebook-nya melakukan reportase langsung terhadap warga yang tinggal di Rusun Rawa Bebek.
Nampak sekali rusun ini tidak manusiawi di mana dapur sama tempat jemur pakaian jadi satu.
“Ini dapur sekaligus tempat jemur pakaian di Rusun Rawa Bebek. Tiap KK dapet satu. Di situ, mereka goreng ikan dan jemur baju. Saat liat sektor rusun ini, Aku langsung inget “kandang monyet”,” tulis Zeng.
“Bravo buat Gubernur Ahok. Briliant bro. Panas minyak goreng ikan bisa bantu percepat proses pengeringan pakaian,” ungkap Zen.
Selain itu, kata Zeng, beberapa warga terkena serangan hama seperti tomcat sehingga menimbulkan iritasi kulit. “Iritasi kulit akibat serangan hama “tomcat” diderita warga Rusun Rawa Bebek. Mereka mengeluh. Pengurus ngga lakukan apa pun. Memang, orang miskin mesti kuat,” ungkapnya.
Zeng menceritakan beberapa anak yang berada di Rusun Rawa Beben merasa kejenuhan di dalam beton. Mereka tidak bisa merasakan ayunan, maupun permainan anak-anak lainnya.
“Mereka ditangkar dalam sangkar sok-mewah yang disebut sebagai “mahakarya ahok” oleh media nasional. Mereka tidak lagi jadi bocah manusia,” tulis Zeng.
“Entah, apakah kejiwaan mereka sesehat seperti dulu ketika mereka masi bisa kejar-kejaran di lorong sempit kampung luar batang,” jelasnya.
Zeng pun mendapati bahwa orang tua yang berada di Rusun Rawa Bebek sering bertengkar.
“Orang tua mereka jadi lebih sering bertengkar. Mama cemberut melulu. Bapaknya kepusingan cari duit di tempat baru. Mereka terancam jadi “homeless” bila tak mampu bayar iuran per bulan. Sumber rezeki mereka dihancurkan deco-deco suruhan gubernur Ahok. Kemana bocah-bocah ini akan meratap…. dan berteduh?,” pungkasnya.
