Ahok Ngotot Reklamasi, Diduga ingin Tempatkan Warga China di Indonesia

Gubernur Ahok saat rapat bersama Presdir PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja membahas proyek reklamasi. (IST)
Gubernur Ahok saat rapat bersama Presdir PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja membahas proyek reklamasi. (IST)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang bersikeras ingin melanjutkan reklamasi diduga kuat ingin menempatkan warga China maupun keturunan Tionghoa di wilayah tersebut.

“Iklan reklamasi Podomoro sampai di China, ini menunjukkan pangsa pasar yang dituju warga China maupun keturunan Tionghoa untuk menempati apartemen hasil reklamasi,” ungkap pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Kamis (21/4).

Kata Muslim, Ahok yang bersikeras melanjutkan reklamasi karena ingin mendapatkan keuntungan. “Tentunya secara pribadi ada dugaan kuat uang mengalir ke Ahok. Ahok dulunya konsultan keuangan Agung Podomoro. Kalau arah membacanya harus ke arah situ,” jelas Muslim.

Selain itu, Muslim meminta mewaspadai para pendukung reklamasi dengan argumen yang menyesatkan. “Kelompok Salihara dan pengikutnya propaganda menyesatkan reklamasi,” ungkapnya.

Setelah diputuskan dihentikan sementara reklamasi di Jakarta, Ahok ingin melanjutkan reklamasi.

“Supaya polemik selesai, kita sepakat reklamasi tidak ada yang salah. Tidak ada yang salah dengan proyek reklamasi. Tidak ada cerita reklamasi akan menenggelamkan Jakarta, tidak ada cerita ikan pada mati. Sekarang kita sadar ada tumpang tindih peraturan,” kata Ahok.

Pada kesempatan itu, Ahok juga mengisyaratkan bahwa reklamasi Teluk Jakarta tidak hanya dilakukan oleh pengembang untuk kepentingan properti. Tapi juga Pemerintah Provinsi DKI untuk kepentingan pembangunan pelabuhan.