Punya Dermaga Pribadi, Warga Keturunan Tionghoa Diduga Terlibat Bisnis Haram dan Siap Kabur

Ilustrasi dermaga pribadi (IST)
Ilustrasi dermaga pribadi (IST)

Beberapa warga keturunan Tionghoa yang tinggal pinggir Pantai Marina dan Mutiara mempunyai dermaga pribadi. Mereka yang memiliki dermaga pribadi patut ducurigai menjalankan bisnis haram dan persiapan kabur jika terjadi kerusuhan.

“Kalau saya lihat penghuni di pinggir Pantai Marina dan Mutiara kebanyakan warga keturunan Tionghoa dan kaya-kaya. Saya setuju dengan Wagub DKI Djarot patut dicurigai mereka menjalankan bisnis haram narkoba karena tidak ada yang ngecek,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (18/4).

Baca juga:  PPJNA 98: Mengayomi & Banyak Prestasi, Listyo Sigit Prabowo Layak Jadi Kapolri

Menurut Muslim, keberadaan dermaga milik pribadi itu menunjukkan ada sesuatu yang disembunyikan. “Harusnya pihak Pemprov DKI memberikan teguran, keberadaan mereka seolah-olah ekslusif sendiri,” ujar Muslim.

Kata Muslim, selama ini warga keturunan Tionghoa yang menempati perumahan di pinggir Pantai Marina dan Mutiara sangat tertutup. “Mereka membentuk komunitas sendiri. Ini yang harus dibongkar,” jelas Muslim.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan keberadaan dermaga di perumahan pinggir pantai. Dermaga pribadi tersebut dianggap minim pengawasan.

“Itu harus diatur perumahan mewah di Pantai Mutiara dan Pantai Marina. Terutama keluar masuk yacht,” kata Djarot di Ancol, Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Baca juga:  Ini Cara Ahok Usir Rakyat Miskin dan Tempatkan Warga Keturunan Tionghoa di Jakarta

Dermaga pribadi yang berada di dalam rumah itu dianggap membahayakan. Salah satunya karena tak ada aktivitas yang diketahui saat keluar masuk kapal.