Penghancuran 180 Bus TransJakarta, Upaya Penghilangan Barang Bukti Dugaan Korupsi Jokowi

Ist
Ist

Penghancuran 180 bus TransJakarta yang dinilai tidak laik jalan sebagai upaya untuk menghilangkan barang bukti dugaan korupsi yang melibatkan Joko Widodo (Jokowi).

“Ini upaya menghilangkan barang bukti kasus Bus TransJakarta yang diduga melibatkan Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Sabtu (2/4).

Menurut Muslim, penghancuran 180 bus TransJakarta tak laik jalan sebagai upaya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyelamatkan Jokowi dalam kasus ini.

Baca juga:  Aktivis Kemanusiaan Sebut Penjilat Ahok Sinting, Ada Apa?

“Saat KPK lambat tangani kasus RS Sumber Waras yang diduga adanya intervensi Jokowi, Ahok pun menyelamatkan Jokowi kasus Bus TransJakarta dengan menghancurkan barang bukti,” ungkap Muslim.

Muslim juga mengatakan kasus RS Sumber Waras dan Bus TransJakarta menjadi bukti kuatnya intervensi penguasa dalam kasus hukum.

“Rakyat diperlihatkan KPK tak berdaya dalam menangani kasus Bus TransJakarta dan RS Sumber Waras yang diduga melibatkan elit di negeri ini,” ungkapnya.

Sebelumnya Ahok mengaku telah mengurangi 180 bus Transjakarta. Ratusan bus tersebut dihancurkan karena sudah tidak laik lagi.

Baca juga:  Munarman Divonis 3 Tahun Penjara, Mujahid 212: Menunjukkan Ketidakadilan

“Mereka (penumpang) nggak sadar, kami sudah potong 180 Transjakarta. Kami scrap (hancurkan) nih,” kata AhokĀ  di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/4).

Menurut Ahok, hingga saat ini 180 bus yang dihancurkan tersebut belum ada gantinya. Karena bus-bus baru masih dalam proses pemesanan. Kendati demikian, dirinya menjamin pelayanan tetap tidak terganggu lantaran sudah ada aplikasi Go-Busway.