Sudah Ngemis-ngemis, Ahok di Mata Megawati dan PDIP Sudah Habis

Foto: Konfrontasi.com
Foto: Konfrontasi.com

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah habis di mata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader partai berlambang Banteng Moncong Putih.

“Megawati mengatakan di depan umum heran dengan kedatangan Ahok menunjukkan Ahok sudah habis di mata Mega dan PDIP. Ahok tidak akan dapat dukungan PDIP, walaupun ngemis dan cium kaki Mega,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Jumat (24/3).

Menurut Muslim, pernyataan Ahok bahwa partai politik minta mahar sangat menyakitkan bagi Megawati dan PDIP. “Belum lagi pernyataan Ahok terkait kantor Pimpinan Anak Cabang PDIP DKI Jakarta yang perlu diusir, padahal kantor itu pemberian pemerintah di era Orde Baru, ini yang juga membuat sakit hati Megawati,” ungkap Muslim.

Baca juga:  Tepat dan Bernilai Filosofis Spritualitas Perjuangan Kebangkitan, Waktu Pencapresan Ganjar oleh PDI-Perjuangan

Kata Muslim, dari peta dukungan partai politik dan rakyat Jakarta, sangat kecil sekali Ahok memenangkan Pilkada DKI Jakarta. “Ahok hanya besar di media, tetapi akar rumput tidak sama sekali,” papar Muslim.

Megawati Soekarnoputri heran melihat kehadiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok hadir dalam acara peluncuran bukunya, Rabu malam (23/3).

Buku berjudul ‘Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa bersama Rakyat’ diluncurkan di Gedung Arsip Nasional, Jakarta.

“Ahok datang. Saya heran juga dia datang,” ujar Megawati saat menyampaikan sambutan.

Baca juga:  Wartawan Senior Nilai Jokowi tak Punya Konsep Apapun untuk Papua

Dalam kesempatan itu, Ahok bersama sembilan orang lainnya mendapat kesempatan untuk menerima buku tersebut langsung dari Megawati. Bahkan Ahok menjadi orang pertama yang menerima dari mantan Presiden itu.

Namun, Megawati menolak Ahok untuk membeli buku yang ditulis para wartawan tersebut. “Jangan, jangan, nanti dibilang (mahar),” tambah Megawati.