Tidak Tamat SMP, Sariman Mampu membuat Mesin Perata Aspal.

Sariman dan Alat mikinya - Foto: Kesugihan,com
Sariman dan Alat miliknya – Foto: Kesugihan,com

Warga RT 05/01 Dusun Sidasari, Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah , Sariman (37) ayah empat anak yang tidak lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), mampu membuat perata jalan.

Mesin Perata jalan atau yang sering disebut mesin roller mini atau slender biasa digunakan untuk menggilas, memadatkan atau mengeraskan aspal jalan raya dari barang-barang bekas.

Sariman hanya menggunakan bahan dari barang bekas dan mesin bekas pompa angin atau kompresor, untuk membuat alat berat sejenis roller miliknya.

Selain itu alat ini dikenal juga sebagai double drum roller, tandem roller, compactor atau taping roller.

Sariman memadukan antara Pipa besi bekas ukuran besar yang digunakan sebagai penggilas dengan sebuah pelek mobil. Lalu plat besi bekas dipasang untuk membuat body roller dan sebagai pemberat agar hasil gilasan mesin roller mini miliknya berjalan sempurna. Tidak hanya itu ia pun juga menambahkan pasir di depan dan belakang roller mini tersebut.

“Cuma laher mobil yang saya beli baru, yang lain semuanya bekas,” ucap Sariman saat mencoba mesin roller miliknya, Kamis (18/2/2016).

Diketahui Sariman sehari-harinya membuka bengkel motor dan ia sering  banyak menemukan barang bekas yang dianggap masih layak untuk digunakan.

Maka muncullah ide untuk membuat alat berat berupa silinder mini itu.

“Di depan bengkel saya dulu ini jalannya juga rusak, ya salah satu ide buat roller ya karena ingin meratakan jalan depan bengkel. Selain itu juga untuk disewakan dan bisa menambah penghasilan,” lanjutnya.

Slender hasil karya Sariman tersebut baru kali ini dipraktikkan di tempat umum. Roller mini atau slender milik Sariman itu disewa oleh pemilik SPBU mini di desanya untuk meratakan dan memadatkan batu yang akan diaspal.

“Saya dengar-dengar ada yang punya slender mini, saya langsung pakai untuk uji coba. Hasilnya lumayan bagus. Sifatnya lebih ke pemerataan, tapi ini katanya masih disempurkan. Uji coba ini juga untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya,” pungkas Suyanto pemilik SPBU mini.