Politikus PDIP Musdah Mulia Dukung Atheis dan Minta Diakui di Indonesia

Megawati, Rieke Dyah Pitaloka, dan Musdah Mulia (rmol)
Megawati, Rieke Dyah Pitaloka, dan Musdah Mulia (rmol)

Politikus PDIP yang juga Direktur Eksekutif Megawati Institute Prof Musdah Mulia menyatakan dukungan terhadap atheis di Indonedia.

Pernyataan kontroversi Musdah Mulia itu bisa dilihat di Youtube berjudul “Musdah Mulia Tentang Penganut Atheis di Indonesia.”

Musdah menyesalkan aparat kepolisian yang menangkap seseorang penganut athies di Indonesia bernama Aan.

Bagi Musdah seseorang athies itu bukan sebuah kejahatan. “Apakah penganut atheis itu dianggap kejahatan dan polisi berhak menangkapnya?” tanya Musdah.

Kata Musdah bahwa negara Pancasila tidak ada persyaratan bahwa warga negaranya harus beragama atau kepercayaan tertentu.

“Kalau membaca sila pertama Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa, bukan kata Tuhan yang artinya lebih mementingkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih mementingkam nilai-nilai ilahiah, kejujura dan solidaritas,” ungkap Musdah.

Kata Musdah orang athies atau tidak beragama bisa menjalankan nilai-nai ilahiah seperti itu. “Orang yang tidak beragama itu sebenarnya tidak mau terikat dengan ikatan formal yang diwajibkan oleh agama atau kepercayaan. Mereka mengakui kebaikan dan tidak merugikan orang lain,” jelas Musdah.

Musdah menegsskan menjadi beragama atau tidak beragama (athies) itulah pilihan bebas bagi seseorang. “Tentu bagi saya beragama tentu berharap seperti beragama yang saya anut, namun sosiologis yang terjadi masyarakat tidak mungkin memaksa agama yang kita anut. Memilih atau tidak memilih itu pilihan bebas bagi warga negara. Negara melindungi, sepanjang tidak melanggar dan menganggu masyarakat,” pungkas Musdah.


1 comment

Comments are closed.