Kisah Dokter Bercadar alumni UGM

Ilustrasi
Ilustrasi

Kami Cinta AlQuran
Di tahun 90-an ada seorang akhwat memakai CADAR
yang kuliah di Fakultas Kedokteran UGM.

Hal ini membuat gempar seluruh orang yang ada didalam maupun diluar UGM, karena saat itu masih sedikit yang belum paham serta merasa sangat aneh dengan perawakan wanita yang mengenakan cadar di lingkungan masyarakat kita.

Meski cemoohan datang tak terbendung, dengan perasaan penuh kesedihan.. ia tetap istiqomah untuk tetap mengenakan pakain tertutup dan rapat/cadar, sementara banyak wanita pada zaman itu berpakaian tapi telanjang, memamerkan auratnya kemana-mana..

Hal tersebut menimbulkan “persoalan”, lantaran pihak kampus mengancam dirinya bahwa ia akan di DO bila masih bercadar.

Hebatnya, akhwat tersebut tidak tinggal diam, dan kemudian memutuskan untuk bertemu dengan Rektor UGM.

Saat bertemu dengan Rektor UGM, kemudia ia menanyakan alasan kenapa ia akan dikeluarkan dari kampus ? apa salah dia? apa dengan cadar berarti dia berbuat kejahatan ?

Sang Rektor menjelaskan dengan baik bahwa kondisi kampus yang tidak bisa menerima wanita bercadar, akan menjelekkan nama kampus, akan membuat nilai akademik buruk, dan beragam alasan lainnya yang diutarakan oleh sang rektor.

Dengan tegas, santun, penuh kepercayaan diri penuh kecerdasan, sang akhwat kemudian berkata, “PAK REKTOR, SAYA AKAN BUKTIKAN KEPADA ANDA, UGM DAN ORANG LAIN BAHWA CADAR BUKANLAH PENGHAMBAT SESEORANG UNTUK SUKSES, CERDAS, DAN MAJU, SAYA AKAN KALAHKAN TEMAN-TEMAN SAYA, SAYA AKAN BUKTIKAN BAHWA SAYA BISA MENDAPATKAN NILAI YANG LEBIH BAIK DARI MEREKA SEMUA.”

Usai melontarkan kalimat tersebut kamudian sang akhwat pun diberikan kesempatan oleh pihak kampus untuk membuktikan ucapannya.

walhasil akhir kisah wanita bercadar itu berhasil mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Dengan akhlak yang santun, kecerdasan, akidah yang lurus, dan keberanian diatas kebenaran dia membuktikan fitnah miring tentang wanita bercadar…
==========================================
Taukah antum siapa wanita bercadar itu?
Dialah yang kemudian menikah dengan ustadz Mujahid (Ustadz abu Kholil)…
selesai kuliah, ia dan suaminya tercinta pergi ke Negeri Yaman bersama dua orang putranya yang masih kelas 3 SD dan masih TK.

tau kah antum ?
dua anak putra mereka kini telah tumbuh dewasa.
anak pertama sekarang tahun 2011 berumur 19 tahun dan yang kedua berumur 16 tahun.

ada cerita yang membuat saya sangat takjub,
bahwa anak pertama mereka telah menamatkan SMA di Yaman,
dan kini anak itu telah menjadi Pemuda Tahfidzul Qur’an
menghafal 30 juz Al Qur’an,
dia juga hafal shahih Bukhari, dan dia juga hafal shahih muslim.

Sementara anak mereka yang kedua telah menghafal 20 juz Al Qur’an

mungkin ada yang berpendapat,
“ah biasa karena mereka tinggal di Yaman”,
tapi taukah antum orang asli Yaman sendiri belum tentu bisa seperti itu.
==========================================
ya akhi wa Ukhti fillah…
ADA TANGAN HALUS
YANG MENDIDIK MEREKA.
DIALAH IBU MEREKA

akhi wa Ukhti fillah…
BETAPA PERAN PENTING SEORANG WANITA SHOLEHAH
UNTUK MENDIDIK DAN MENCIPTAKAN
ANAK-ANAK YANG SHOLEH DAN SHOLEHAH.

Seorang penyair dalam bait syairnya :

“ANAK KECIL ITU AKAN TUMBUH DEWASA
DI ATAS APA YANG TERBIASA (DIDAPATKANNYA) DARI ORANGTUANYA.
SESUNGGUHNYA DI ATAS AKARNYALAH POHON ITU AKAN TUMBUH”

[Kitab “Adabud dunya wad diin” (hal. 334)]

Senada dengan syair di atas,
ada pepatah arab yang mengatakan :

“BARANGSIAPA YANG KETIKA MUDA
TERBIASA MELAKUKAN SESUATU
MAKA KETIKA TUA PUN DIA AKAN TERUS MELAKUKANNYA”

[Dinukil dan dibenarkan oleh Syaikh Muhammad bin Shaleh al-‘Utsaimin dalam Majmu’atul as-ilah tahummul usratal muslimah (hal. 43)]