Pasca Bom Sarinah, Polisi Perlakukan Karyawan di Gedung Djakarta Theater seperti Teroris

Karyawan di Djakarta Theater diperlakukan seperti teroris (Dok Fathoni Tamzis)
Karyawan di Djakarta Theater diperlakukan seperti teroris (Dok Fathoni Tamzis)

Aparat kepolisian maupun Densus 88 sangat tidak profesional dalam memburu pelaku teroris di kawasan Thamrin, Gedung Sarinah, Kamis (14/1).

Fathoni Tamzis melalui akun Facebook-nya memperlihatkan sebuah foto yang dikirim anaknya yang kebetulan bekerja di Djakarta Theater.

“ini gambar dan kejadian di kantor anak saya “TokyoLand” di Gedung Djakarta Theater, mereka ditahan dan diperlakukan layaknya Terroris” dari jam 10.4o-16.40. Tdk bisa solat dan makan, duduk dibawah, tangan diatas, serta ktp, tas diperiksa 1/1, dites dna!,” tulis Fathoni.

Baca juga:  FPI: Teror Sarinah, Ada Gerakan Intelijen Asing untuk Menterorisasi umat Islam Indonesia

Selain itu, Fathoni juga menuliskan pesan pendek (SMS) yang dikirim anaknya:

“Aku msh ditahan di dlm gedung.
Td begitu ada 2x ledakan, bel bunyi. Smua disuruh turun ke parkiran. Di parkiran tdk boleh kmn2. Polisi banyak yg lewat n ngecek tas 1-1.
Stlh gedung skyline dinyatakan aman, kita dipindah ke dlm gdg. Polisi ngecek data 1-1 org n foto. Skg msh ditahan di dlm gdg. Bbrp org dipanggil acak n diambil sampel DNA. Suasana mencekam disini. Polisi smpt memperlakukan kita ky teroris.
Tgn disuruh taruh atas kepala, duduk nunduk, tas dikumpulkan”.

Baca juga:  Wartawan Senior: Para Teroris Keuangan Rakyat Makin Menggila di Era Jokowi