Ini Bukti Megawati Berfikiran Jadul

Megawati Soekarnoputri (IST)
Megawati Soekarnoputri (IST)

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mempunyai pemikiran yang sangat kadaluwarsa seperti penerapan GBHN karena situasinya sangat berbeda di era pemerintahan Soeharto.

“Mega itu pemikirannya jadul banget. GBHN bisa berjalan bila pemerintahannya berjalan sangat lama. Belum tentu pergantian rezim GBHN yang telah diamanatkan dijalankan oleh rezim penggantinya. Contoh saja sudah ada BPJS muncul lagi Kartu Indonesia Sehat. Ini membuktikan GBHN tidak bisa dijalankan saat ini,” kata pengamat politik Zainal Abidin dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (13/1).

Menurut Zainal, yang perlu diterapkan saat ini sikap antikorupsi dan budaya mengundurkan diri bila gagal menjalankan tugasnya. “Jokowi harus memulai budaya mengundurkan diri. Itu hal biasa dalam sebuah sistem demokrasi,” papar Zainal.

Zainal mengatakan, pernyataan Megawati itu mencerminkan PDIP bukan partai modern dan hanya tergantung pada sosok figur saja. “Walaupun di dalamnya banyak kalangan akademisi, tetapi partai ini cara berfikirnya sangat jadul. Partai dibangun dengan sistem modern termasuk menganggas bangsa Indonesia ke depan,” pungkas Zainal.

Pidato politik Megawati Soekarnoputri di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan diisi dengan ajakan menghidupkan kembali Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Mega menyebut ‎Indonesia perlu pedoman pembangunan untuk jangka panjang.

Presiden RI kelima ini menyebut visi misi pembangunan Indonesia diisi oleh ambisi personal dan kedaerahan. “Sudah saatnya Indonesia memiliki haluan pembangunan jangka panjang,” ungkap Mega, Ahad (10/1).