Jokowi Ngaku Berani, Mlempem Sikapi Kasus BLBI Megawati

Presiden Jokowi (Tibunnews)
Presiden Jokowi (Tibunnews)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui berani dan tegas sebagai Presiden dan tidak dipersepsikan banyak orang. Hal tersebut diutarakan dalam Rakernas PDIP.

Namun pernyataan Jokowi itu mendapat tanggapan dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) justru menilai pernyataan Presiden Jokowi sebagai sikap sarkastik seorang presiden.

“Sarkas! Menyebutkan diri sebagai pemberani kok untuk ambil nyawa orang,” kata Koordinator KontraS, Haris Azhar di Jakarta, Senin (11/1).

Haris lantas menantang Jokowi untuk membuktikan keberaniannya dengan mengusut kasus-kasus yang melibatkan pendukungnya selama Pilpres.

“Berani tidak Jokowi mendorong agar pengadilan bisa mengadili Hendropriyono karena kasus Talangsari 1987? Berani tidak periksa Megawati untuk kasus BLBI? Usut kasus darurat militer di Aceh berani tidak? Kalau Jokowi terima tantangan ini, barulah pantas menyebut dirinya sebagai Presiden yang tidak bisa diintervensi dan pemberani,” cetusnya.

Menurutnya, materi yang disampaikan Jokowi dalam Rakernas PDIP 2016 tersebut justru banyak yang tidak nyambung.