Ngeri, Ini Dia Strategi PDIP Jadikan Ahok jadi Gubernur DKI Jakarta Lagi

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (IST)
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (IST)

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) punya strategi menjadi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi orang nomor satu di ibu kota. PDIP akan menggandeng Tri Rismaharini berpasangan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017.

“Tri Rismaharini akan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Ahok. Keduanya sangat populer dan elektabilitasnya tinggi. Tentunya Wakil Risma di Surabaya, Wisnu Sakti Buana kader PDIP akan menjadi Wali Kota Surabaya. Ini secara hitungan-hitungan politiknya,” ungkap pengamat politik  peneliti Democracy for Freedom and Justice (DFJ) Muhammad Salafuddin dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (8/1).

Menurut Salafuddin, dalam perjalanan waktu, Jokowi sangat butuh sosok Tri Rismaharini dalam pemerintahan. “Skenario selanjutnya Rismaharini menjadi menteri dan Ahok naik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Jadi PDIP masih menguasai Jakarta,” ungkap Salafuddin.

Salafuddin mengatakan, Ahok pun sudah memberikan isyarat hubungan baik dengan PDIP. “Ahok pun menyadari lewat independen tidak kuat, maka butuh partai untuk menunjang di Pilkada DKI Jakarta 2017,” ungkap Salafuddin.

Kata Salafuddin, PDIP sangat berkepentingan Jakarta dan Surabaya dikuasai kadernya terutama untuk Pemilu 2019. “PDIP pun butuh kader-kadernya di pemerintahan karena akan memudahkan kemenangan di Pemilu 2019 terlebih lagi Suarabaya dan Jakarta,” pungkas Salafuddin.

Sebelumnya PDIP membuka peluang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi calon DKI 1.

“Apakah Ibu Risma akan dicalonkan atau tidak, saya kira kita masih memiliki cukup waktu dan yang jelas apa yang terjadi di DKI merupakan bagian dari representasi Indonesia,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP Jakarta, Kamis (7/1).

Hasto mengatakan DKI memerlukan sentuhan kerakyatan serta orang yang mampu menyelesaikan persoalan ibukota.