Keren, Ini dia Cara Deteksi Daging Busuk, Bikinan Dr. Endang (IPB)

Label pendeteksi makanan busuk. - TRIBUNNEWSBOGOR.com
Label pendeteksi makanan busuk. – TRIBUNNEWSBOGOR.com

Dokter Endang Warsiki peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB),  mengungkapkan cara pembuatan label indikator sederhana dengan bahan nan mudah didapat untuk mendeteksi daging busuk.

Bahan-bahan yang dibutuhkan yakni agar-agar bubuk, tepung tapioka, gula, garam, susu putih cair, gula bubuk dan venol red.

“Venol red inilah yang akan mendeteksi perubahan yang terjadi pada daging, bahan lainnya itu hanya pembawa saja,” kata Endang Warsiki seperti kami kutip dari tribunnews.com, Rabu (18/11/2015).

Untuk mendapatkan Venol red, Dr. Endang menyarankan untuk membelinya di toko-toko bahan kimia.

Tahap pertama, larutkan agar-agar bubuk, garam, dan tepung tapioka pada air dingin. Lalu, dimasukan bubuk venol red yang sebelumnya sudah dicairkan terlebih dahulu.

Baca juga:  Manfaat Bawang Merah yang diletakkan pada telapak Kaki

“Harus dicairkan dulu secara terpisah, agar takarannya pas,” jelas Dr. Endang.

Campuran bahan-bahan itu akan berubah warna menjadi oranye, karena pewarna dari venol red.

Kemudian cairan itu dipanaskan selama 15 menit, sampai mendidih dan berubah warna menjadi merah.

“Dipanaskannya dengan cara water bath, agar panasnya tidak langsung,” imbuhnya.

Kemudian setelah mendidih, wadah harus ditiriskan, dan masukan bahan-bahan yang tersisa yakni gula bubuk dan susu cair.

“Tujuannya dimasukan setelah mendidih, agar gula tidak mengkristal dan susu tidak pecah saat keduanya ikut dipanaskan,”

Baca juga:  Kasus Gangguan Ginjal, Ini Respon Cepat dari Presiden Jokowi

Pada tahap akhir, cairan tersebut kemudian disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121 derajat Celcius.

“Ini tujuannya untuk memastikan kebersihannya. Baru setelah itu dituang ke dalam wadah, diamkan, kalau sudah dingin tinggal dipotong-potong dan siap digunakan,” Dr. Endang kembali menjelaskan.

“Berkali-kali salah, kalau ada takaran yang kebanyakan atau kurang, dia tidak akan bereaksi dengan daging, butuh penelitian selama satu tahun untuk menemukan takaran yang pas.” pungkasnya.