Kena Virus ‘Bukan Urusan Saya’ Jokowi, Menkes Lempar Tanggung Jawab Meninggalnya Dokter Andra

Menkes Nila Moeloek
Menkes Nila F Moeloek

Menteri Kesehatan  Menkes Nila F. Moeloek mengatakan, meninggalnya dokter internship yang meninggal di Kepulauan Aru, Maluku, Dionisius Giri Samudra harusnya menjadi tanggung jawab Kementerian Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Dalam sebuah wawancara dengan sebuah televisi swasta, Nila Moeloek mengatakan, dokter internship bukan program yang dinaungi oleh Kementerian Kesehatan, melainkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Nampak sekali, Menteri Kesehatan ini sudah terserang virus ‘bukan urusan saya’ Presiden Jokowi. Selama ini, Jokowi selalu melempar tanggung jawab jika ada sebuah kesalahan.

Baca juga:  Bangkrut, Rezim Jokowi akan Jual Aset Negara

Dr. Andalas, dr. Sp.Og, Jumat (13/11) mengatakan, apa yang dialami dr Andra harus menjadi pelajaran bagi pemerintah, khususnya Kemenkes, untuk mempertimbangkan kembali program internship.

“Ini seperti—maaf— kerja rodi. Dokter muda diwajibkan ikut Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI), selesai wisuda, lalu wajib ikut internship di daerah yang ditunjuk. Sebenarnya baik, tapi dengan bantuan yang hanya Rp2,5 juta perbulan, apa bisa?” kata Andalas.

Menurut Andalas, program ini memang untuk pemerataan dokter, seperti dokter PTT (pegawai tidak tetap). Bedanya, PTT bisa mendapat honor Rp8 sampai Rp10 juta. “Ini hanya menguntungkan pemerintah, tanpa memikirkan profesi dokter,” katanya.

Baca juga:  Kebijakan Rezim Jokowi Neolib & Memiskinkan Rakyat

Andalas melihat, pemerintah tidak fair dalam kasus dokter internship. Untuk meminimalkan biaya, PTT dihapus, namun tidak dibarengi dengan insentif dan fasilitas, termasuk jaminan asuransi bagi dokter-dokter internship ini.

“Mestinya kalau mau seperti ini, di mana ada pemerataan dokter, pemerintah harus fair, angkat mereka jadi PNS. Kita sedih, kualitas anak bangsa kita yang seperti ini tidak dihargai sama sekali,” kata dosen FK Unsyiah ini.