Korsel Anggap Jokowi Hanya sebagai Petugas Partai Bukan Presiden, Ini Buktinya

Megawati dianggap Presiden Indonesia 2015 di Korea Selatan (IST)
Megawati dianggap Presiden Indonesia 2015 di Korea Selatan (IST)

Foto yang beredar di media sosial seperti Twitter, Facebook memperlihatkan ucapan selamat datang Presiden Megawati di Busan pada 18 Oktober 2015 menunjukkan Pemerintahan Korea Selatan mengakui putri Bung Karno itu sebagai Presiden Indonesia.

Demikian dikatakan pengamat politik Zainal Abidin kepada suaranasional, Senin (12/8). “Kalau saya cek bahwa foto yang menyebutkan Mega sebagai Presiden bukan fotoshop, menandakan Presiden sebenarnya itu Megawati,” papar Zainal.

Kata Zainal, kemungkinan, Pemerintah Korea menuliskan Megawati sebagai Presiden karena Jokowi biasa di sebut petugas partai. “Bisa jadi Pemerintahan Korea Selatan mengikuti perkembangan politik di Indonesia, dan dalam berbagai kesemapatan Jokowi di sebut petugas partai oleh Megawati maupun Puan Maharani,” jelas Zainal.

Menurut Zainal, Kementerian Luar Negeri minta penjelasan Pemerintahan Korea Selatan terkait hal itu. “Kemenlu bisa minta keterangan ke Pemerintahan Korea Selatan agar kewibawaan Presiden Jokowi terjaga,” ungkap Zainal.

Selain itu, ia mengutarakan, bisa jadi Korea Selatan salah tulis dengan menyebutkan Megawati sebagai Presiden. “Segala kemungkinan bisa terjadi. Bisa jadi salah tulis. Maksudnya Presiden Indonesia 2001-2004,” pungkas Zainal.

Baca juga:  Kedatangan BJ Habibie, Jokowi: Habibie sebagai tokoh yang menginspirasi

Sebagaimana dikutip dari Harian Nasional, pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal “petugas partai” dinilai merugikan citra Presiden Jokowi.

“Pernyataan Ibu Mega itu ditujukan untuk semua kader, termasuk Pak Jokowi karena dia juga kader PDIP. Ini merugikan citra Jokowi,” kata pakar komunikasi politik Muhammad Aras di Jakarta, Senin (13/4).

Baca juga:  Jokowi Tersesat