Kabut Asap Makan korban Bayi 15 Bulan di jambi

Foto: istimewa/facebook
Foto: istimewa/facebook

Dunia maya kembali heboh dengan salah satu postingan milik perempuan bernama Rhia, seorang ibu penjual nasi uduk di kawasan Pasir Putih, Jambi.

Rhia berduka saat putrinya yang bernama Nabila berusia 15 bulan meninggal dunia. Didalam foto tersebut, bayi Nabila memakai masker, dan juga ada yang sudah berbungkus kafan.

“Cukup anak hamba ya Allah yg jadi korban akibat asap yang tidak kunjung berhenti, jgan lagi ada korban lain, sesak nafas, batuk, pilek akibat kabut asap dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab”, demikian tulis Rhia dalam akun Facebooknya seperti kami kutip dari detikcom.

Namun sangat disayangkan, sekarang postingan tersebut sudah tidak bisa dilihat oleh publik.

“Akun itu sudah nggak bisa dibuka lagi. Kami tidak tahu kenapa bisa begitu, ada yang memblokir. Ibu juga nggak pernah menghapus fotonya,” terang suami Rhia, Ahmad Arbain, saat berbincang dengan detikcom, Senin (5/10/2015).

Baca juga:  Remaja Gondrong Asal Amerika ini Hafal Quran

“istrinya memposting itu sekitar Rabu atau Kamis pekan lalu. Rhia mencurahkan isi hatinya, melihat putrinya meninggal dunia,” ucap Ahmad.

“Itu hanya menyuarakan hati, sedih ditinggal anaknya,” imbuhnya.

Kini postingan itu perbincangan dunia maya dan menjadi ramai karena banyak disebar dan dibagikan. Dan mungkin saja ada yang tidak suka terhadap postingan ibu itu. Jumat sore pekan lalu akun Facebook Rhia tidak bisa lagi dibuka.

“Anak kami semula sehat, tidak ada sakit apa-apa. Setelah sebulan Jambi terkena asap, anak kami mulai batuk-batuk. Udara kan memang buruk disebut juga beracun,” papar Ahmad.

Ahmad bukan tak mau segera membawa ke dokter. Sebagai penjual nasi uduk, kemampuan ekonominya terbatas. “Ada yang bilang anak saya kena pneumonia, saya jelaskan anak saya sehat. Udara yang buruk karena asap membuat dia sakit,” ucap Ahmad dengan terbata-bata.

Baca juga:  Innalilahi, Buya Yahya Kecelakaan di Tol Cipali, Begini Kondisinya

Bagi Ahmad ia tak mau menyalahkan siapa pun. Dia tak mau menuding siapa pun atas meninggalnya anaknya. Ahmad sudah ikhlas, dan dia hanya menegaskan apa yang dilakukan istrinya hanya sekadar menyuarakan suara hati.

“Hari ini tepat anak saya berumur 15 bulan. Dia selama sebulan selalu batuk dan muntah dahak, juga sesak nafas. Semoga anak saya tenang di sana,” doanya.