Memalukan, Jokowi Jadikan Istana Bagi-bagi Kekuasaan

Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden Jokowi (ANTARA)
Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden Jokowi (ANTARA)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menodai makna Istana dengan menjadikan tempat bagi-bagi kekuasaan di mana mantan Wali Kota Solo itu menerima Ketua PAN Zulkifli Hasan yang bergabung dengan pemerintahan.

“Kalau membicarakan masalah pembagian kekuasaan tidak perlu di Istana. Ini menandakan Jokowi merendahkan Istana,” kata pengamat politik Muhammad Huda dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (4/9).

Menurut Huda, harusnya Jokowi meniru SBY yang membicarakan masalah pembagian kekuasaan termasuk partai politik di rumah pribadi. “Jokowi tak perlu malu meniru SBY yang membicarakan masalah partai di rumah pribadi,” jelas Huda.

Kata Huda, sikap Jokowi itu sejatinya jadi tamparan bagi sejumlah politikus PDI Perjuangan yang dulu sering mengkritik SBY saat menjabat sebagai Presiden, seperti Pramono Anung dan Masinton Pasaribu.

“Mereka bilang menggunakan Istana untuk kepentingan koalisi partai hanya akan menurunkan citra dan marwah Istana itu sendiri. Simbol negara katanya tidak boleh didegradasikan hanya demi kepentingan partai koalisi. Sekarang, ungkapan itu buat mereka seperti memukul air di dulang,” paparnya.

Seperti diketahui, deklarasi gabungnya PAN dalam koalisi partai pemerintah berlangsung di Istana Negara pada Rabu 2 September 2015.

Baca juga:  Produksi Kebohongan dari Istana