Menyusul PAN, PKS Gabung ke Jokowi?

Massa PKS (IST)
Massa PKS (IST)

Pengamat Politik LIPI Ikrar Nusa Bhakti berpendapat, tanda-tanda PAN bergabung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) terlihat sejak Zul terpilih sebagai Ketua Umum PAN. Perpindahan itu juga sudah tercium sejak mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir mendukung Jokowi-JK. “Mereka mendeklarasikan setelah reshuffle selesai. Kalau sebelum reshuffle, dikira mereka minta jatah menteri. Saat ini memang pas,” ujarnya.

Menurut Ikrar, perpindahan PAN mengubah peta politik di parlemen. Parlemen kini semakin berimbang. “Ketika PAN masuk KIH, menguntungkan pemerintah karena ada keseimbangan di parlemen. Apalagi Partai Demokrat juga menjadi penyeimbang,” katanya.

Baca juga:  Munculnya Relawan & Buzzer, Pengamat Politik: Jokowi Suka Dituhankan

Ikrar mengatakan, sejak capres-cawapres yang diusung KMP kalah dari KIH, koalisi pendukung Prabowo-Hatta menunggu waktu bubar dengan sendirinya. “Apalagi kalau Golkar jadi menggelar munas pada 2016, semakin mengubah peta politik di Tanah Air,” ujarnya.

Soal PKS yang selama ini selalu ikut ke mana pun PAN pergi, Ikrar memprediksi mereka tak akan keluar dari KMP. “PKS tak akan lompat pagar. Perpolitikan Indonesia tak akan seimbang kalau semua mendukung pemerintah.”

Namun, Peneliti Formappi Lucius Karus berpendapat, perpindahan PAN memantik parpol lain dalam KMP melakukan hal serupa. Apalagi, dalam waktu dekat, pilkada serentak digelar, di mana setiap parpol butuh anggaran untuk mencukupi biaya operasionalnya. “Saya menduga pergerakan PAN ke KIH sekadar memenuhi itu. Bukan tak mungkin, PKS pun meniru. Apalagi, gelagat tak terakomodasinya kepentingan PAN dalam KMP, turut dirasakan PKS,” katanya.

Baca juga:  Ngeri, Ada Indikasi Bareskrim Dendam ke KPK