Ekonomi Mogok, Jokowi Ibarat Sopir Perlu Diganti

Demo keprihatinan atas rendahnya kurs rupiah di Solo, Kamis (12/3/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)
Demo keprihatinan atas rendahnya kurs rupiah di Solo, Kamis (12/3/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Ekonomi Indonesia terus mengalami penurunan ditandai dengan nilai rupiah yang terus turun karena tidak bagusnya kepemimpinan di Indonesia. Kalau diibaratkan mobil, sopirnya bangsa Indonesia tidak bagus.

Demikian dikatakan pengamat politik Muhammad Huda dalam keterangan kepada suaranasional, Senin (24/8).

Menurut Huda, harusnya gaya kepemimpinan Jokowi harus diubah agar lebih tegas. “Selama ini tegasnya Jokowi tidak kelihatan. Kalau mau tegas Menteri Puan diganti, nanti rakyat akan menilai bagus ke Jokowi,” ungkap Huda.

Huda menilai, Jokowi lebih banyak pencitraan dalam setiap kunjungan kerjanya. “Bagi-bagi sepeda, blusukan justru tidak menyelesaikan masalah. Ini hanya menyelesaikan masalah secara parsial. Cara mengatasi harga cabai, daging yang tinggi tidak bisa,” ujar Huda.

Kata Huda, investor dari negara lain justru melihat kebijakan Jokowi menimbulkan kerawanan sosial.

Huda mengatakan, Jokowi itu sopir bangsa Indonesia dan nampaknya tidak bisa membawa NKRI yang lebih baik. “Kalau sopirnya ngak jelas dan mogok, ya harus diganti,” pungkas Huda.

“Seperti menghapuskan kewajiban bahasa Indonesia bagi pekerja asing justru membuat investor takut. Belum lagi membludaknya buruh China. Investor selain China pun berfikir kebijakan Jokowi ini,” ungkap Huda.