Ada Pencitraan Terselubung dibalik Pasal Penghinaan Presiden

Presiden Joko Widodo saat mengantri bakso saat buka bersama anak yatim di Istana Negara, Kamis (18/6/2015). - Foto: KOMPAS.com/Sabrina Asril
Presiden Joko Widodo saat mengantri bakso saat buka bersama anak yatim di Istana Negara, Kamis (18/6/2015). – Foto: KOMPAS.com/Sabrina Asril

Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sengaja mengajukan pasal penghinaan Presiden agar nantinya mantan Wali Kota Solo itu yang membatalkan karena desakan dari rakyat.

“Nanti yang membatalkan usulan pasal penghinaan Presiden, Jokowi sendiri. Ini bagian strategi pencitraan saja,” kata pengamat politik, Muhammad Huda dalam keterangan kepada intelijen, Rabu (5/8).

Menurut Huda, kelompok LSM maupun DPR pun sudah bersuara untuk menolak pasal penghinaan Presiden yang diajukan pemerintah.

“Dengan mudahnya nanti Jokowi bilang,”mendengar aspirasi rakyat, saya batalkan pasal penghinaan terhadap preside”, cara-cara seperti itu sudah sering dilakukan Jokowi,” ungkap Huda.

Huda meminta Jokowi lebih fokus dalam mengatasi masalah ekonomi daripada membuat gaduh politik.

“Jokowi lebih fokus dalam menyelesaikan janjinya daripada membuat gaduh. Memunculkan pasal penghinaan Presiden itu membuat gaduh,” pungkas Huda.

Baca juga:  Habib Bahar Didatangi Beberapa Anggota TNI, Kolonel (Purn) Sugeng Waras: Awas KGB Adu Domba Umat Islam-TNI