Aktivis Malari 74: Petani Terancam Gagal Panen, Jokowi Asyik Pencitraan

Joko Widodo atau Jokowi
Joko Widodo atau Jokowi

Isu reshuffle kabinet membuat ekonomi Indonesia makin hancur lebur di mana kebutuhan pokok rakyat makin naik.

Demikian dikatakan aktivis Malari 74, Salim Hutadjulu di akun Facebook-nya beberapa waktu lalu.

Menurut Salim, berdasarkan fakta di lapangan, para pelaku ekonomi di pasar mengakui kebutuhan pokok makanan semua naik.

“Ini fakta lapangan, bukan hasil survei, kalau kurang percaya datang dan cek ke pasar atau tanya saja sama ibu-ibu yang berbelanja di pasar,” ungkap mantan tahanan politik di era Presiden Soeharto ini.

Baca juga:  Pakai Songkok Bugis Rp80 Juta, Jokowi Ingkari Janji Kampanye & Bukan Sosok Sederhana

Selain itu, Salim menyoti kekeringan di Indonesia di mana para petani terancam gagal panen.

“111000 Ha lahan kekeringan, para petani terpaksa membuat sumur bor dan memasang pompa untuk menghindari gagal panen. Mereka harus mengeluarkan biaya tambahan Rp2,5 juta untuk membuat sumur bor dan biaya pembelian bahan bakar pompa Rp150.000 per hari,” jelas Salim.

Kata Salim, di saat para petani menghadapi gagal panen karena kekeringan Jokowi lebih banyak pencitraan dengan bluuskan dan bagi-bagi sembako.

“Pencitraan, blusukan, bag-bagi sembako, omong doang (omdo). Mari kita semua bersiap-siap menghadapi masa sulit di bawah rezim penguasa saat ini,” pungkas Salim.

Baca juga:  Jubir Prabowo tak Terima Tom Lembong Sebut Kasih Contekan ke Jokowi