Heboh, Pembantu Rumah Tangga Lulus sarjana IPK 3,68.

Ilustrasi wisuda. TEMPO/Hariandi Hafid
Ilustrasi wisuda. TEMPO/Hariandi Hafid

Darwati yang berprofesi pembantu rumah tangga di Kabupaten Grobogan, sumringrah saat hendak berbelanja makan siang. ia mencari menu makan untuk untuk kedua orang tuanya yang baru datang dari Kabupaten Blora ke Semarang, Sumijan dan Jasmi. Kedua Orangtuanya akan mendampingi dirinya menghadiri wisuda.

“Mereka baru datang dari perjalanan jauh dari desa,” tutur Darwati, (20/05/2015).

Pada hari itu memang Darwati berniat sekali untuk membahagiakan kedua orang tuanya dalam acara wisuda sarjana manajemen bisnis Universitas Tujuh Belas Agustus, Semarang. “Mereka kan ingin seperti orang tua lain yang bangga punya anak sarjana,” ucap Darwati.

Darwati yang berprofesi pembantu rumah tangga di Kabupaten Grobogan mampu meraih impian untuk menjadi sarjana. Sebagai pembantu, dia selalu menyisihkan setengah dari gajinya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

“Rata-rata saya sisihkan Rp 500 ribu per bulan, dari upah Rp 900 ribu. Toh setiap pekan saya dapat uang makan dari juragan,” kata Darwati.

Berbekal tabungan Rp. 500 ribu tiap bulan, Darwati harus berhemat agar mampu membayar iuran semester Rp 700 ribu dan satuan kredit semester yang biaya totalnya mencapai Rp 2,5 juta. Tak mudah bagi dia menempuh pendidikan di perguruan tinggi sambil bekerja. Darwati yang anak petani kecil asal Kampung Bulungan, Kecamatan Todan, Kabupaten Blora.

Selain itu ia juga harus meluangkan waktu sepekan tiga kali dan mengerjakan tugas kuliah sambil menyelesaikan pekerjaannya.

Sering sekali ia dicemooh dari sesama mahasiswa ihwal statusnya.

“Ada juga yang mengunjing profesiku. Tapi itu malah membuat aku semakin semangat, bahwa aku bisa seperti mereka,” ungkap dia.

Darwati dengan usahanya tak sia-sia. Dia berhasil mendapatkan nilai kuliahnya pada semester delapan dengan indeks prestasi kumulatif 3,68.

Slamet Riyono, Sekretaris Program Studi Manajemen Bisnis Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang, menyatakan Darwati mampu mengungguli rekannya satu jurusan. “Dia wisudawan terbaik di jurusannya,” ucap Slamet.

Ditugas akhirnya Darwati menulis skripsi tentang perilaku konsumen dengan fokus penelitian kecenderungan pembelian sejumlah produk oleh masyarakat. Darwati Diwisuda bersama ribuan mahasiswa di almamaternya di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah.

Selamat ya Darwati