Mujahid 212: Pernyataan KH Said Aqil Mengesampingkan Aqidah Islam

Uncategorized

KH Said Aqil Siradj mengesampingkan aqidah Islam atas pernyataannya patung Bung Karno memberikan barokah.

“Konotasi yang KH Said Aqil sampaikan hanya dari sudut ekonomi mengenyampingkan prinsip aqidah,” kata aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada www.suaranasional.com, Kamis (30/9/2021).

Kata Damai sisi pandang dari umat muslim terhadap keberadaan benda patung masih diragukan tentang kebolehannya, disebabkan para tokoh ulama sendiri masih banyak yang mengharamkannya.

“Mungkin maksudnya nanti pariwisata melonjak gara-gara ada patung Bung Karno, tapi berapa lama kembali modal dari anggaran pembuatan patung 18,5 meternya di Semarang?” tanya Damai.

Damai mengatakan, masyarakat juga perlu tahu sumber dana pembuatan patung Bung Karno di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah.

“Masyarakat butuh mendapatkan kejelasan terkait pembiayaannya dan persetujuan siapa penggunaan anggaran pembuatan patung, jika dana ternyata dari kas PT.KAI yang nota bene keuangannya adalah milik negara,” jelasnya

Selain itu, Damai mengatakan, masyarakat akan dibuat kebingungan atas pernyataan KH Said Aqil dengan mantan Pangkostrad AY Nasution yang mengharamkan patung diorama pemberantasan PKI di museum Kostrad.

“KH Said Aqil menghubungkan keberadaan patung dengan keberkahan sebuah kota. Sedangkan AY Nasution yang TNI menyatakan haram. Jadi rakyat yang bingung,” pungkasnya.

Sebelumnya, KH Said Aqil Siradj saat memberikan sambutan dalam acara peresmian patung Bung Karno di Kota Semarang, Rabu sore (29/9).

“Patung Ir Soekarno ini insyaallah dapat memberikan dampak positif serta nilai tambah barokah serta pembangunan kontribusi positif kota tua sebagai kebanggaan pariwisata kota Semarang,” ucap KH Said Aqil.

Berdirinya patung Bung Karno ini tidak dapat dipisahkan dari inisiasi dan pesan dari pendahulu PT KAI. Dalam hal ini peran Direktur Utama PT KAI Periode 2014-2020 Edi Soekmoro beserta Pemda kota Semarang.

Ia berharap, dengan diresmikannya patung Bung Karno oleh puterinya yang juga adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dapat menambah ikon kota Semarang yang lebih estetis dan penuh keberkahan.

“Sebagai bukti bahwa PT KAI dengan jargonnya peduli dan sinergi dengan seluruh stakeholder dan masyarakat pengguna kereta api, melayani lebih cepat dan lebih baik,” kata Ketua Umum PBNU ini.