Hillary Menang di Survei, Jokowi Ungkapkan Ketakutan Seperti Kekuatan Medsos di AS Bisa Menangkan Trump

Presiden Jokowi (IST)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ketakutan terhadap kekuatan media sosial (medsos) yang bisa mengubah perilaku seseorang seperti Pilpres di Amerika Serikat (AS).

“Di Amerika Serikat, survei semua mengatakan Ibu Hillary Clinton unggul atas Donald Trump. Saat itu saya belum percaya karena informasi media sosial tidak seperti itu. Trump menggunakan kampanye media sosial yang luar biasa. Akhirnya juga berubah,” kata Jokowi, Senin (11/9).

Jokowi menilai dinamika medsos mampu membentuk perubahan di dunia nyata. Pimpinan negara Singapura, Malaysia, hingga Presiden Iran juga bicara hal serupa ke Jokowi.

“Presiden Rouhani (Presiden Iran Hasan Rouhani) menyampaikan kepada saya, saya juga kaget. Semua bisa menyampaikan secara terbuka lewat media sosial,” kata Jokowi.

Bahkan media sosial banyak memuat fitnah, hoax, dan pencelaan. Isu-isu politik juga ramai dibahas. Ini mempengaruhi pejabat negara juga.

“Dari sisi sosial-budaya, masyarakat menjadi mudah emosional, teraduk-aduk. Padahal belum tentu informasi yang berkembang itu betul. Ini juga terjadi di negara-negara lain. Masyarakat mudah tertipu oleh berita-berita bohong. Berita-berita hoax,” tuturnya.