Larang Zikir & Tasyakuran HUT RI, Pemkot Solo AntiPancasila

Pemkot Solo (IST)
Pemkot Solo (IST)

Pemkot Solo terlihat antiIslam dan antiPancasila melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) melarang acara zikir dan Tasyakuran.

“Sejak Solo dipimpin nonIslam, kegiatan keagamaan Islam dilarang, dan acara zikir untuk HUT kemerdekaan pun dilarang. Pemkot Solo sudah antiIslam,” kata pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki kepada suaranasional, Rabu (16/8).

Kata Ibnu Masduki, kasus di Solo bisa menjadi pelajaran bagi Umat Islam agar tidak memilih pemimpin non muslim ketika ada Pilkada. “Umat Islam harus memenangkan jika ada Pilkada,” ungkap Ibnu Masduki.

Menurut Ibnu Masduki, larangan zikir dan tasyakuran HUT RI menandakan Pemkot Solo antiPancasila. “Kalau punya jiwa Pancasila pasti mengizinkan acara tersebut,” jelas Ibnu Masduki.

Ibnu Masduki mengatakan, Presiden Jokowi tidak bisa membiarkan Pemkot Solo melarang kegiatan zikir. “Kalau Jokowi membiarkan larangan itu, artinya Jokowi tidak suka syiar Islam. Jokowi sebagai orang Solo harus mengetahui kasus ini,” papar Ibnu Masduki.  

Pemkot melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo tidak memberikan izin untuk kegiatan ‘Dzikir & Tasyakuran Kemerdekaan RI ke-72’ yang akan diselenggarakan oleh Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) pada 16 Agustus 2017.

“Dengan ini kami umumkan, bahwa acara tersebut dibatalkan,” kata Sekretaris DSKS Suwondo SE, dikutip dari Vo aIslam, Selaasa (15/8).

“Kami menyayangkan tidak keluarnya ijin terhadap acara ini,” lanjutnya.

Padahal, lanjut Suwondo, acara ini bersifat kebangsaan dan mesykuri nikmat kemerdekaan.