Unsri Polisikan Mahasiswa yang Kritis, Pembungkaman ala Jokowi Menyebar ke Kampus

Pemukulan terhadap aktivis mahasiswa Unsri (IST)
Pemukulan terhadap aktivis mahasiswa Unsri (IST)

Saat ini pembukaman ala Rezim Jokowi sudah menyebar ke beberapa kampus di antara Universitas Sriwijaya (Unsri) di mana pihak rektorat mempolisikan mahasiswa yang kritis terhadap kebijakan universitas.

Demikian dikatakan aktivis Malari 1974 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Jumat (4/8). “Beberapa hari lalu Unnes, sekarang Unsri, beberapa waktu akan datang universitas lainnya akan mempolisikan mahasiswa. Ini virus otoriter Rezim Jokowi menyebar ke universitas,” ungkap Salim.

Kata mantan tahanan politik era Soeharto, tugas mahasiswa itu kritis kepada kampus bahkan penguasa. “Selain belajar, mahasiswa itu menyuarakan keadilan dan bersuara kritis,” jelas Salim.

Menurut Salim, saat ini ada upaya secara sistematis dan terstruktur untuk membungkam mahasiswa di lingkungan universitas masing-masing. “Yang kritis akan dipolisikan dengan pasal-pasal karet bahkan ancaman dikeluarkan dari kampus,” ungkap Salim.

Presiden BEM Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang Rahmad Farizal Rahmad Farizal dilaporkan polisi karena menggerakkan demo menuntut penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) beberapa waktu lalu.

“Kita laporkan hanya mahasiswa yang ada dalam video dan melakukan pengancaman saja, kalau yang tidak ikut ya tidak kita laporkan. Karena demo-demo mahasiswa (terkait UKT) itu biasa asal sesuai prosedur,” kata Wakil Rektor III Unsri, Mohammad Zulkarnain, Selasa (2/8) dikutip dari Detik