Brigade Jokowi: Pegawai Negeri & Swasta Hina Pemerintah di Medsos Harus Dipecat

Presiden Joko Widodo (kanan) di dampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) serta Wapres Jusuf Kalla (tengah) memberi hormat saat pengibaran Bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Seluruh rakyat Indonesia memperingati HUT Kemerdekaan ke-70 RI. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/foc/15.
Presiden Joko Widodo (kanan) di dampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) serta Wapres Jusuf Kalla (tengah) memberi hormat saat pengibaran Bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Seluruh rakyat Indonesia memperingati HUT Kemerdekaan ke-70 RI. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/foc/15.

Pimpinan perusahaan ataupun instansi pemerintah harus memecat pegawainya yang menghina pemerintah di media sosial (medsos) harus dipecat.

“Saat ini beberapa pegawai swasta bahkan negeri terlihat mengkritik bahkan mengutarakan kebencian di media sosial, ini harus dipecat,” kata Koordinator Brigade Jokowi, Mulyono Hadisubroto dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (6/5).

Menurut Mulyono, kasus yang menimpa pegawai Indosat M Rici Ferajab harusnya menjadi pelajaran bagi rakyat Indonesia. “Boleh mengkritik tapi jangan memfitnah dan menghina pemerintah,” jelas Mulyono.

Mulyono meminta semua pimpinan di lingkungan pemerintahan dan swasta untuk meminta pegawainya tidak mengutarakan kebencian ke pemerintah Jokowi di medsos. “

Petinggi Indosat, Alexander Rusli memutuskan untuk menindak seorang karyawan Indosat yang kedapatan membela ulama dan mengkritik pemerintahan Jokowi.

“Bukan hoax Pak. Langkah sudah diambil. Spt yg disampaikan terpisah kami tdk tolerir staf yg terbukti tdk sejalan dgn negara dan pemerintah,” cuit Alexander Rusli melalui akun @alexanderrusli menjawab pertanyaan seorang netizen, Sabtu (3/6/2017).