Warga Makassar Siap Lawan Ahoker & Politisi PDIP yang Fitnah Jusuf Kalla

Korlap Warga Makasar, Said Didu (tengah) bersama tokoh asal Makasar, Bugis, Mandar dan Toraja (IST)
Korlap Warga Makasar, Said Didu (tengah) bersama tokoh asal Makasar, Bugis, Mandar dan Toraja (IST)

Warga Makassar siap berhadapan dengan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Ahoker maupun politisi PDIP yang memfitnah Jusuf Kalla (JK).

“Kami warga Makassar tidak akan diam. Siapa pun yang menghina Daeng Jusuf Kalla akan kami lawan. Polisi harus segera menahan yang bersangkutan,” kata Said Didu, Korlap Warga Makassar, di Wisma Sulsel di Jalan Yusuf Adiwinata, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2017).

Said Didu yang didampingi beberapa tokoh asal Makassar, Bugis, Mandar dan Toraja menegaskan hal itu untuk menanggapi tudingan Adian Napitupulu (politisi PDIP) dan Koordinator Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silvester Matutina yang menyebut orang nomor 2 di Indonesia itu rakus kekuasaan sehingga melawan sikap politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga:  Sekretaris Demokrat Sulsel Bantah Klaim Sepihak Fauzi

Said Didu secara tegas minta Adian dan Silvester mencabut ucapannya tersebut. Sebab, bagaimana pun juga, kata dia, Jusuf Kalla selain Wakil Presiden Indonesia juga tokoh Makasar yang sangat dihormati.
Selain itu, JK juga tokoh HMI, mantan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang telah berkontribusi besar terhadap perjalanan bangsa.

“Jangan lecehkan tokoh kami. Karena merasa dekat dengan kekuasaan, jangan berlaga paling paham kebhinekaan atau paling Pancasila. Kami minta polisi segera menangkap dan menahan yang bersangkutan,” katanya.

“Sekali lagi, kami minta ‎polisi segera menindak. Jika polisi diam, kami tidak bertanggung jawab dengan situasi diluar. Warga Makassar siap membela dan bertindak dengan caranya endiri. Karenanya, saya tidak mau ada kekacauan diluar kendali kami,” tegas dia.

Baca juga:  Tuntaskan Janji Dulu, Jokowi Jangan Ambisius 2 Periode

Namun demikian, Said meminta agar warga Makassar diseluruh Tanah Air menahan diri dan tidak melakukan cara-cara diluar hukum.

“Sejujurnya, kami warga Makassar sangat terganggu dengan upaya memecah belah bangsa akhir-akhir ini. Kami bukan tidak tahu dengan upaya jahat memecah-belah anak bangsa yang dilakukan dengan simbol-simbol keindahan, bunga, lilin, pengumpulan KTP dan‎ sebagainya. Eh, terakhir malah tokoh kami Pak JK yang difitnah. Tolong hentikan!,” cetus dia.