Ikut Jalur Sutera Baru, RI Dijajah China

Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping saat pertemuan bilateral di Beijing (IST)
Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping saat pertemuan bilateral di Beijing (IST)

China mempunyai bentuk penjajahan model baru dengan menghidupkan kembali jalur sutera  lewat program One Belt One Road (OBOR).

“Indonesia ikut jalur sutera baru China melalui One Belt One Road (OBOR) menandakan Indonesia dijajah China,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (17/5).

Menurut Muslim, China mencengkramkan pengaruhnya melalui ekonomi melalui program OBOR. “Dengan investasi, tetapi punya tujuan menancapkan hegemoni China di seluruh dunia termasuk Indonesia,” papar Muslim.

Kata Muslim, penjajahan dalam bidang ekonomi melalui program OBOR.”Nantinya pelabuhan, maupun infrastruktur atas bantuan hutang China akan dikuasai negeri Tirai Bambu,” jelas Muslim.

Ia meminta pemerintah Indonesia tidak ikut program OBOR China karena bisa menggerus kedaulatan NKRI. “Lebih banyak ruginya Indonesia terlibat dalam program OBOR China,” ungkap Muslim.

Selain itu, Muslim mengatakan, para elit di Indonesia kemungkinan besar menyetujui Indonesia bergabung dengan program OBOR China. “Mereka yang menyetujui lebih pada kepentingan pribadi dan golongan bukan untuk bangsa dan negara,” pungkas Muslim.

China berambisi menghidupkan Jalur Sutra Baru lewat program One Belt One Road (OBOR) untuk meningkatkan perdagangan dengan banyak negara.

Negeri Panda itu bahkan siap menggelontorkan dana sebesar Rp 1.649 triliun untuk membangun jaringan infrastruktur berbagai negara.

Presiden China, Xi Jinping, menjanjikan kerja sama saling menguntungkan untuk negara-negara yang bersedia bergabung dalam OBOR.

Kemenhub meminta bantuan investasi untuk pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bitung dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR) atau jalur sutera China.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap negara-negara peserta KTT berminat berinvestasi di dua pelabuhan tersebut. “Sementara hanya dua itu yang kami tawarkan,” katanya, Selasa (16/5).

Baca juga:  Menanti Hancurnya Makar Jokowi