Panglima TNI Gatot Nurmantyo Kasih Pelajaran ke Kapolri dan Luhut

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (IST)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (IST)

Pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahwa aksi bela Islam tidak merusak program pemerintah menandakan telah memberi pelajaran kepada Kapolri dan Luhut Panjaitan.

“Saya kira pernyataan Panglima TNI di acara Kompas TV bahwa Aksi Bela Islam tidak mengganggu program pemerintah menandakan pembelaan terhadap Islam dan memberi pelajaran kepada Kapolri dan Luhut,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Jumat (5/5).

Kata Muslim, pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo bisa kekuatan Islam untuk meminta hakim memutuskan menghukum Ahok secara berat.

“Panglima TNI pun sangat jelas ketika ditanya posisi TNI dalam kasus Ahok. Jenderal Gatot mengatakan, bukan wilayahnya untuk memberikan komentar dan ikut serta menjaga keamanan tetapi masih di bawah koordinasi Polri karena sesuai UU,” jelas Muslim.

Ia mengatakan, pernyataan Gatot di acara Kompas TV membuat sekeliling Jokowi makin mendesak Presiden mencopot mantan Pangkostrad tersebut. “Saya perkirakan Jenderal Gatot tak lama lagi dicopot karena pernyataan di Kompas TV itu membuat kelompok lain di Istana kepanasan,” pungkas Muslim. 

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan ormas penggagas maupun yang ikut terlibat dalam aksi bela Islam tidak merusak program pemerintah.

“411, 212 mereka menyampaikan secara tertib dan aman, dari mana menganggu pemerintahnya,” kata Gatot di acara Kompas TV, Kamis (4/5).

Kata Gatot, umat Islam yang melakukan aksi bela Islam sesuai dengan koridor konstitusi dan demokrasi. “Dalam negara demokrasi, ada ruang untuk menyampaikan pendapat,” jelas Gatot