Rezim Hoax Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (IST)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (IST)

Rezim Joko Widodo (Jokowi) bisa dibilang suka menyebarkan hoax seperti penjabaran sang presiden bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia rangking ketiga dunia.

“Ranking ketiga dunia itu sudah saya dengar dari Luhut Binsar Panjaitan  (LBP) bulan puasa lalu ketika kami diundang ke kantor Menkopolhukam, kantor LBP,” kata mantan anggota Komisi III DPR Djoko Edhi Abdurrahman kepada suaranasional, Kamis (4/5).

Menurut Djoko, pernyataan Jokowi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ketiga di dunia sangat fatal karena dikemukakan di forum internasional.

“Saya cukup terkejut membaca kolom bisnis di South China Morning Post (SCMP). Seorang pengamat ekonomi Jake Van Der Kamp menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo dalam kolom opini bisnisnya,” jelas Djoko Edhi.

Pada edisi 1 Mei SCMP, Jake Van Der Kamp memberi judul opininya sangat menghentak. “Opinion : Sorry President Widodo, GDP Ranking are Economists’ Equivalent of Fake News.”

Jake mengutip ucapan Jokowi. “Indonesia’s economic growth is the third in the world after India and China,” said Indonesian President Joko Widodo.

Kata Djoko, dengan nada yang menyeleneh, Jake menulis opininya dengan kalimat: Third in the world, is it? What world is that?
“Pernyataannya tersebut seakan balik bertanya dari mana angka pertumbuhan ekonomi Indonesia berada nomor ketiga dunia tersebut,” jelas Djoko.

Djoko merasa tertampar dengan opini dari koran tersebut apalagi pernyataan Jokowi dituduh ‘mengarang cerita soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hebat’.

“Saya yakin Pak Jokowi hanya mendapat data dan informasi dari para pembantunya dalam hal ini para menteri terkait,” papar Djoko.

Bahkan saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Amanat Nasional (PAN) JOkowi dengan bangga menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ketiga di dunia.

“Kita termasuk ketiga tertinggi dunia, setelah China, India, dan kita,” ujar Jokowi (13/11/2016)