Lawan Jokowi, PKB Tegaskan Agama tak Bisa Dipisahkan dengan Politik

Ketum PKB Muhaimin Iskndar atau Cak Imin (IST)
Ketum PKB Muhaimin Iskndar atau Cak Imin (IST)

Agama tidak dapat dipisahkan dari politik, karena agama merupakan pijakan dalam kehidupan, termasuk pijakan dalam berpolitik, kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Dalam sambutannya saat membuka Sekolah Kepemimpinan Gus Dur di Gedung PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, hari ini, Pria yang akrab disapa Cak Imin mengatakan Gus Dur telah meletakan prinsip-prinsip kepemimpinan.

“Prinsip-Prinsip itu yang pertama ketauhidan. Gus Dur pijakannya pasti agama, Ketauhidan, Ketuhanan menjadi spirit awal yang menjadi spiritnya. Jadi agama menjadi spiritnya bukan agama menjadi formalisasi. Termasuk agama tidak dipisahkan dalam politik” kata Muhaimin.

Pada 24 Maret 2017, saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara, di Tapanuli Tengah Sumatera Utara, Presiden Joko Widodo meminta agar persoalan politik dan agama dipisahkan agar tidak terjadi gesekan antarumat. Kata Jokowi, agama dan politik harus dipisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik. Jokowi berpesan agar masyarakat menghindari pertikaian dan gesekan karena Indonesia memiliki banyak agama, banyak suku dan bahasa lokal yang mencapai 1.100 bahasa.

Dikatakan Muhaimin, prinsip-prinsip yang diajarkan Gus Dur, harus diterapkan oleh pemimpin-pemimpin bangsa, terutama oleh kader PKB.

Prinsip lain yang diajarkan Gus Dur adalah persatuan dan kebersamaan. “Inilah yang terus menerus menjadi produk-produk Gus Dur sampai akhir hayatnya. Persatuan dan persamaan tidak pernah pandang bulu dan itu harus menjadi prinsip-prinsip PKB,” katanya.

Muhaimin menambahkan, Gus Dur berpesan agar kader PKB tetap meneruskan perjuangan dalam memperjuangkan kesejahteraan ekonomi.

Dia berharap peserta sekolah kepemimpinan Gus Dur Oleh dapat menindaklanjuti pembelajaran dengan mempraktekannya dalam kehidupan berpolitik dan bernegara.