Isu SBY Belum Kembalikan Mobil Negara, Upaya Tutupi Kasus Pajak Ipar Jokowi

Jokowi dan SBY (IST)
Jokowi dan SBY (IST)

Saat ini ada upaya menutupi kasus pajak yang menimpa adik Ipar Presiden Jokowi dengan memunculkan isu SBY tidak mengembalikan mobil dinas.

“Mobil dinas tidak dikembalikan SBY sengaja dihembuskan untuk mengalihkan kasus adik Ipar Jokowi,” kata pengamat politik Sahirul Alem kepada suaranasional, Rabu (23/3).

Kata Alem, Istana memunculkan isu tersebut membuktikan Jokowi sebagai petugas partai bisa melaksanakan tugas dari Ketua Umumnya Megawati Soekarno yang punya dendam pribadi dengan SBY.

“Keuntungan Jokowi memunculkan SBY tidak mengembalikan mobil dinas, pertama, mengalihkan kasus pajak iparnya dan kedua mendapatkan poin dari Megawati karena berhasil menjalankan sebagai petugas partai menghantam SBY,” ungkap Alem.

Menurut Alem, padahal dalam aturan, SBY tidak salah sebagai kepala negara dan pemerintah mendapatkan pinjaman mobil dinas.

“Tidak ada yang salah yang dilakukan SBY. Dan dalam aktivitas sehari-hari SBY tidak menggunakan mobil dinas yang dipinjamkan dari pemerintah,” papar Alem.

Alem mengatakan, setelah Istana menyatakan, SBY belum mengembalikan mobil dinas, maka Ketua Umum Partai Demokrat mendapat serangan dari pendukung Jokowi di dunia maya. “Lihat saja reaksi di dunia maya, SBY dibully habis dan terlihat paling benar itu Jokowi,” jelas Alem.

Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala mengatakan, satu mobil dinas presiden masih dipinjam Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Djumala, saat serah terima pemerintahan dari Presiden SBY ke Presiden Jokowi pada 2014 lalu, SBY meminjam mobil antipeluru itu.

“Pihak Beliau (SBY) menyatakan masih membutuhkan mobil itu. Maka itu statusnya dipinjamkan oleh negara,” ujar Djumala,  Selasa (21/3).

Baca juga:  Komunitas Dosen Kampus Islam: Keputusan MK Sudah Bagus, Jangan Dibatalkan!