Intelijen Hitam Teror Bom di Gereja Samarinda untuk Alihkan Isu Ahok

Teror bom
Ilustrasi – Ist

Di tengah terfokusnya perhatian publik terhadap kasus penistaan Al-Qur’an dan atau ulama yang dilakukan Ahok, tiba-tiba masyarakat dikejutkan dengan bom gereja di Samarinda. 

“Dan menariknya, pelaku pengeboman adalah mantan napi kasus bom Puspitek di Serpong dan bom buku di Jakarta, padahal ada program deradikalisasi, gagal dong, ” ungkap pengamat sosial politik Joko Prasetyo kepada suara nasional, Ahad (13/11/2016).  

Namun bila melihat cara bekerja oknum-oknum intelijen, lanjut Joko, bukan proyek deradikalisasi yang gagal, tetapi si pelaku bom gereja di Samarinda itu memang tidak dideradikalisasi. 

Baca juga:  Serahkan ke JK, Jokowi Cari Aman Kasus Ahok?

“Tetapi pelaku ini dicuci otak untuk dimanfaatkan pengalihan isu, operasi intelijen, intelijen hitam tepatnya,” tegas Joko. 

Bila ternyata, ini digunakan untuk mengalihkan isu, dan ternyata intelijen hitam ini suruhan pejabat berkepentingan untuk pengalihan isu ini, Joko menilai rezim ini benar-benar sudah tidak memiliki iman lagi. 

“Bila memang ini benar operasi intelijen hitam oleh pejabat berkepentingan untuk pengalihan isu, rezim ini benar-benar sangat-sangat dzalim!” pungkasnya

Baca juga:  Kemendagri Rapat Mau Bubarkan FPI? Bagaimana dengan Partai Koruptor?