Ngeri, Ini Dia Kepentingan Intelijen Hitam Mainkan Serangan ke Kapolsek Tangerang Kota dan Anggota

Pelaku serangan ke Kapolsek Tangerang Selatan dan anggotanya (IST)
Pelaku serangan ke Kapolsek Tangerang Kota dan anggotanya (IST)

Serangan ke Kapolsek Tangerang  Kota dan Anggota merupakan bagian dari pengalihan kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan pola penyusupan kepada kelompok “Islam Garis Keras” melalui intelijen hitam.

“Kalau saya lihat pola penyerangan Kapolsek Tangerang dan anggota itu dengan memanfaatkan anak-anak muda yang lagi semangat Islam. Padahal tujuan yang memanfaatkan ini pengalihan isu kasus Ahok saja,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Kamis (20/10).

Kata Baidhowi, operasi intelijen hitam ini tanpa diketahui pihak manapun termasuk korban dan pelaku. “Penyusupan dan melakukan doktrinasi kepada pelaku dan target para korban pun tidak diketahui bila ada penyerangan. Ini operasi intelijen sangat rapi,” ungkap Baidhowi.

Baidhowi mengatakan, ada elit politik di negeri ini yang jago dalam bidang penyusupan dan punya jaringan di kelompok “Islam Garis Keras”.

Baca juga:  Politikus Demokrat: Roh Demokrasi Era Jokowi seperti di Zaman Demokrasi Terpimpin

“Kelompok-kelompok ini masih dipelihara dan dimanfaatkan. Tujuannya untuk mendoktrin anak-anak muda maupun orang-orang yang masih mencari sesuatu yang baru dan tentunya dimanfaatkan untuk pengalihan isu,” jelas Baidhowi.

Kata Baidhowi, penyerangan ke Kapolsek Tangerang kota dan Anggota bisa juga untuk mencegah agar umat Islam tidak melakukan demo kasus Ahok karena ada kelompok “Islam Garis Keras”. “Setelah peristiwa ini, umat Islam dan kelompok anti Ahok berfikir untuk melakukan demo besar-besar. Ini bagian operasi intelijen untuk menggembosi anti Ahok saja,” papar Baidhowi.

Selain itu, ia mewaspadai, bukan hanya serangan tapi pengeboman untuk pengalihan. “Kalau umat Islam dan kelompok antiAhok masih terus demo akan muncul bom di gereja, Vihara bahkan masjid. Ini pola-pola untuk adu domba dan pengalihan isu. Kasus di Masjid Mampang, umat Islam tidak terprovokasi. Ini perlu diwaspadai karena di belakang Ahok, ada yang jago intelijen,” pungkas Baidhowi.

Baca juga:  Politikus Demokrat: Program Ganjar-Mahfud Tak Ada Bukti seperti Kentut

Sebelumnya Pemuda bergolok menyerang Kapolsek Tangerang Kota Kompol Effendi dan 4 anggotanya di Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang. Di lokasi serangan, ada stiker ISIS yang ditempel.

Stiker ini tertempel pada tiang Pos Lalu Lintas Yupentek, Cikokol. Belum diketahui orang yang menempelkan stiker.

Penyerangan dilakukan sekitar pukul 07.30 WIB, saat Kompol Effendi bersama empat anggotanya tengah bersiap melakukan pengamanan demo.

Tiba-tiba pelaku yang diketahui bernama Sultan Azianzah (22) datang dan menyerang kelima korban dengan senjata tajam jenis golok. Keempatnya terluka sebelum akhirnya pelaku ditembak kakinya. Penyerang diduga adalah teroris.