Dianggap Mengganggu, Netizen Ini Protes Pengajian 1 Abad Madrasah Qudsiyyah Kudus

Pengajian 1 Abad Madrasah Qudsiyyah menghadirkan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun (IST)
Pengajian 1 Abad Madrasah Qudsiyyah menghadirkan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun (IST)

Seorang pengguna media sosial biasa disebut netizen melayangkan protes terhadap acara pengajian dalam rangka memperingati 1 Abad Madrasah Qudsiyyah.

Nama netizen ini Abdul Ghofar meminta pihak panitia 1 Abad Qudsiyyah untuk memperhatikan tetangga saat menggelar acara terutama pada malam hari.

Melalui akun Facebook-nya, ia mengomentari berita di ISK terkait “Launching Bingkisan Satu Abad Al-Mubarok Qudsiyyah Persembahkan Syair Kemerdekaan”

“Hngar bingar 1abad mengorbankan toto kromo yang diajarkan. Karena lalai menyapa tetangga yang ter dampak kebisingan Suara sound sistem yang tak henti mulai pagi hingga malam.disekitar ada orang tua, bayi, orang sakit, gimana ini panita yang. Menangani acara kecewa karena tersiksa dg tingkat kebisingan yg tinggi dan waktu yang lama. TOLONG DI PERHATiKAN PARA BAPAK YANg TERKait Untuk MENGEVALUASI KEadaan aGAR ketertiban dan keharmonisan tetap terjaga. UKUWAH ISLAMIYAH,” tulis Abdul Ghofar di akun Facebook-nya.

Abdul Ghofar juga meminta panitia 1 Abad Madrasah Qudsiyyah untuk tetap memperlihatkan sosok santri karena mendapat penilaian dari orang lain.

“Wahai yg sedang telibat kepanitiaan BAgaimanakah SURITOLADAN PANUTAN KITA mari kita jaga dan kita rawat bersama agar dapat Sukses dan dpt berbakti pd orang2tua kita (lewat even ini) yg tlah mendahului kita semua AMin beribu amin. Perhatikan jelang maghrib/saat. Waktu azdan (sebelum dan Setelah) krn secara lgs /tak lsg kita Dinilai yg lain dan kita ter masuk penerus perjuangan beliau2 bagai mana kita bisa meneladaninya wassalam,” tulisnya.

Pernyataan Abdul Ghofar ini mendapat tanggapan netizen yang lain baik yang mendukung maupun menolak.

Pengguna Facebook Hari Yanto mendukung pernyataan Abdul Ghofar itu. “Komplain yang logis, mgkin sebelumnya panitia harus izin kepada warga sekitar tempat acara,” paparnya.

Ada juga pernyataan dari pegawai dari Balai Desa Damaran Ahmad Mahrush yang kebetulan dekat dengan acara pengajian 1 Abad Qudsiyyah. Ia merasa tidak tergganggu dengan acara yang digelar madrasah Qudsiyyah itu.

“Saya orang damaran berdomisili disekitar lokasi acara 100 abad.saya dan warga sekitar (belakang sma muhammadiyah)tidak ada yang merasa terganggu.malah sangat antusias dengan adanya acara tersebut. Dan kebetulan saya pegawai balaidesa damaran.Selama ini tidak ada laporan dari warga (Damaran) yang terganggu,” ujarnya.