Pendeta Kristen Tuding Mantan Ketua DPR Mau Buat Kegaduhan Keagamaan

Gilbert Lumoindong (IST)
Gilbert Lumoindong (IST)

Mantan Ketua DPR Marzuki Alie bersama Ormas Islam yang mendesak parpol pilih calon gubernur muslim dituding Pendeta Kristen Gilbert Lumoindong membuat kegaduhan keagamaan.

“Om @marzukialie_MA sekedar saran, “kefanatikan anda” berpotensi membuat kegaduhan keagamaan…ingat ada Pancasila,” kata pendeta Gilbert Lumoindong di akun Twitter-nya @pastorGilbertL.

Gilbert memberikan pernyataan itu dengan menyertakan berita “Marzuki Alie Bersama Ormas Islam DKI Desak Parpol Pilih Calon Gubernur Muslim”

Gilbert juga menuding Marzuki Alie tidak mengerti Pancasila sehingga memberikan dukungan Gubernur DKI Jakarta berdasarkan agamanya.

“Kasihan Om @marzukialie_MA kaya nggak ngerti Pancasila, org itu di lihat dari “kriterianya” bukan dari “agamanya”,” ungkap Gilbert.

Bukan hanya itu saja, Gilbert memfitnah Marzuki Alie mau mengubah lagu Indonesia Raya. “Jgn2 nanti Om @marzukialie_MA juga ingin merubah lagu Indonesia Raya, karena WR Supratman adalah org Kristiani,” pungkasnya.


5 comments

  1. songong banget congor si gilbret… ahok terdengar bagus hanyalah hasil dari rekayasa media. omonganya meledak ledak merendahkan warga jakarta. intinya media media banyak non muslim kaya elo dongo.!! lo teriak teriak fanatik sama orang lah lo sendiri cuman mau dukung ahok yang sma sma kristen kaya lo… goblok dipiara… dan semua orang yakin banget lo ga rela jakarta di pimpin muslim yang hebat dan lebih tangguh. intinya lo muanfik gilbreeetttttttttttt

  2. Dalam hal ini pak gilbert benar…saat ini para penerus negara ini semakin melupakan sejarah bangsa….mereka lupa sejarah terbentuknya negara ini dan tdk paham kenapa kita memilih Pancasila…mereka tidak sadar bahwa ketika sentimen agama diangkat kepermukaan atau menjadi dasar memilih seorg pemimpin negara, maka dgn sendirinya mereka sudah menanamkan bibit perpecahan dan ,memgingkari semangat bhineka tunggal ika. Konsep negara kita adalah NKRI yg menganut ideologi Pancasila yg tdk membeda2kan warganegara dlm konteks bernegara!…pertanyaannya jika cara berdemokrasi berdasar ego agama seperti yg marak saat ini diterapkan sejak awal, apakah NKRI kita utuh seperti sekarang?…apakah wilayah2 yg mayoritas non muslim seperti Bali, Manado, NTT, Papua, Ambon dll mau bergabung dengan NKRI?? hehe tentu tidak akan!!……!!JIka cara2 seperti ini dikembangkan terus, saya yakin tinggal menunggu waktu NKRI bubar, alias akan terpecah-pecah!!Saran saya, jika NKRI kita mau tetap utuh, maka buanglah ego sektoral (agama) dalam bernegara, dan rawatlah terus semangat bhineka tunggal ika.

    1. RI didirikan oleh Golongan Islam dan Golongan Nasionalis.Golongan Sekuler dan Kominis tidak ikut mendirikan RI.Kita ini negara yg punya Tujuan Negara,Memajukan Kesejahteraan Umum,Melindungi Bangsa,Mencerdaskan Bangsa.Jangan dikira kita Negara Tanpa Tujuan.Bagian Pertama Alinea 4 Pembukaan UUD45 itu Tujuan negara,sedang bagian Kedua adalah dasar negara ( negara berdasarkan Ketuhanan …dst ).Marilah kita pupuk Persatuan Indonesia (dasar ketiga),agar Tujuan Memajukan Kesejahteraan Umum segera terwujud

      1. Tujuan Negara Memajukan Kesejahteraan Umum dst yang terdapat di Alinea 4 (bagian pertama) Pembukaan UUD45 ini ,sepenuhnya atau 100 % diambil dari Piagam Jakarta.

  3. Dia yg tidak mengerti Dasar negara, Dasar pertama kita Ketuhanan YME,yg bernama Allah yg memberi Berkat dan Rahmat .(Alinea 3 Pembukaan UUD45).Tuhan YME bernama Allah yg Maha Kuasa inilah yg memberi Berkat dan Rahmat bangsa,dan yg memberi perintah Pilih pemimpin seiman.Pasal 29 UUD jamin kebebasan ibadah.Pilih pemimpin Seiman itu dijamin kebebasannya dan termasuk ibadah.

Comments are closed.