Hadapi Kebangkitan PKI, Menhan Buat Simposium Tandingan

Ketua Panitia Simposium Tandingan Letjen Purn Kiki Syahnakri (IST)
Ketua Panitia Simposium Tandingan Letjen Purn Kiki Syahnakri (IST)

Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Riyacudu membuat simposium tandingan sebagai jawaban acara yang terlebih dulu diadakan Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Agus Widjojo.

Sebagaimana dikutip dari Harian Nasional, Ketua Panitia Simposium Tandingan Letjen (Purn) Kiki Syahnakri menuturkan, simposium itu bertujuan meluruskan pandangan yang meyakini TNI bersalah dan simpatisan PKI adalah korban dalam Tragedi 65.

Sedangkan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Letjen TNI (Purn) Soerjadi menilai, ada campur tangan negara memfasilitasi bangkitnya komunisme yang sangat identik dengan PKI.

Agus mengaku tidak risau adanya pihak-pihak yang akan menggelar simposium tandingan. Bagi dia, hal itu wajar. “Perbedaan pendapat itu wajar dan harus dihargai. Tidak bisa bilang satu kegiatan, satu cara itu sebagai sesuatu yang paling benar,” katanya.

Merespon rencana simposium tandingan tersebut, Agus menilai, hal itu menandakan kurang adanya komunikasi yang baik di antara sejumlah pihak yang terkait atau berkepentingan. Artinya, ketidaksepakatan cenderung selalu berasal dari non-komunikasi. “Mungkin salah komunikasi (saat menggelar simposium), kurang berkomunikasi. Itu wajar,” ujarnya.